Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy Saat Menerima Para Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat.

LOTIM.Bumigoramedianews.com - Bupati Lombok Timur (Lotim) H. M Sukiman Azmy menerima para pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Lotim bertempat di di ruang VIP Pendopo Bupati pada Rabu, (25/01/2023).

Kedatangan para pengurus FKDM itu adalah menyampaikan beberapa isu penting yang sedang terjadi di tengah masyarakat khusunya terkait pilkades serentak, menjaga stabilitas dan kondusifitas, sosial keagamaan, hingga potensi bencana. 

Ketua FKDM Lalu Ihsan, didepan Bupati  menyampaikan sebagai ujung tombak dalam mendeteksi berbagai konflik maupun ancaman di tengah masyarakat, pihaknya bergerak cepat mencari dan mengumpulkan informasi kemudian disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda).

"Upaya pencegahan selalu kami tekankan guna menghindari konflik, semuanya itu bisa dilihat dari kondusifitas yang terjadi di daerah,"Jelas Ihsan.

Setelah mendengarkan penyampaian dari pihak FKDM, Bupati mengatakan agar terus meningkatkan lembaga dengan memanfaatkan teknologi komunikasi agar bisa mendapatkan respon yang cepat.

"Namun laporan tertulis tetap kami harapkan sebagai bentuk pertanggungjawaban, dan agar para anggota FKDM mendapatkan bimbingan teknis guna memudahkan pelaporan dan analisis," Jelas Sukiman.

Keterbatasan ruang fiskal Pemda Tahun 2023 Lanjutnya, berpengaruh pada anggaran yang sudah direncanakan untuk ormas termasuk untuk FKDM. Karenanya ia berpesan agar dana yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan anggota.

Terkait Pilkades, Bupati Sukiman pun memerintahkan FKDM meminimalisasi praktek perjudian pada pelaksanaan Pilkades yang ditengarai dapat mengganggu keberlangsungan proses demokrasi di tingkat desa itu.

"Pada Pilkades maupun Pilkada besok, agar FKDM menekan betul supaya tidak ada perjudian, agar segala proses tahapan pilkades maupun pemilu berjalan aman, tentram, dan harmonis," pintanya.

Terakhir, Bupati menegaskan untuk segera melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kepercayaan yang dinilai dapat merusak kerukunan Bergama. (BM-pan)